Kusebut diriku
angin
yang berhembus
melintasi bumi
Memenuhi ruang
tak berwujud
Kusebut dirinya
api
Yang teriknya
pekat dibumi
Menyilaukan
ruang tak berisi
Kusebut diriku
angin
Yang bergerak
bebas jelajahi kenangan
Menggoda jiwa
para rupawan
Kusebut dirinya
api
Yang mampu
membakar segala
Melelehkan hati
para penghamba
Kusebut diriku
angin,
Kusebut dirinya
api
Kami
dipertemukan oleh masa
Diantara
bilik-bilik senja
Ditengah lorong
penuh tawa
Oleh jiwa yang
bersahaja
Kusebut diriku
angin,
Kusebut dirinya
api
Ada sebuah
dilema
Diantara tawa
yang tercipta
Ditengah kisah
bahagia
Oleh hampa yang
menjelma
Kusebut diriku
angin,
Kusebut dirinya
api
Angin tetaplah
angin
Aku berhembus
menawarkan cinta
Tapi kau biarkan
udara melahapnya tak tersisa
Api tetaplah api
Nyala asmara semakin
membara
Tapi ku
pasrahkan tanah memadamkannya
Kini lara telah menjelma
Ditiap bait yang
tercipta